TERHARU !! ARTIS TAMPAN BRYAN DOMANI SEKELUARGA PINDAH AGAMA ISLAM

Bryan Domani adalah seorang aktor sekaligus kakak dari artis cantik Megan Domani pria kelahiran Munchen Jerman pada 29 Juli 2000. Bryan Domani merupakan putra dari pasangan Jurgen Domani dan Ade Domani yang memiliki paras yang tampan dan rupawan. Keluarga Domani ini memang tampak kompak dalam berkarir didunia hiburan tanah air.

Bryan Domani memiliki darah campuran dari sang ayah yang berasal dari Jerman yang bekerja sebagai chef dan ibunya dari Banjarmasin. Karir Bryan Domani di dunia entertaiment ini dimulai berawal dari saat dirinya resmi bergabung dengan grup cilik yang bernama SUPER7.

Banyak yang menyangka Bryan Domani seorang mualaf. Padahal sebenarnya dia sudah Islam sejak lahir.

Hal itu diakui Bryan Domani dalam sebuah perbincangan dengan Teuku Wisnu di Podcast Pars, dilihat Minggu (30/7/2023). Bryan Domani menceritakan pengalaman masa kecilnya yang kerap berpindah-pindah negara karena ayahnya bekerja sebagai eksekutif chef di hotel.

Negara-negara yang dia tinggali tak pernah benar-benar lekat dengan Islam. Sehingga dia pun mengakui bahwa dirinya dulu tak dekat dengan agama.

"Aslinya sudah Islam dari dulu, tapi karena mungkin nggak dikelilingin tempat yang Islam (kayak) Jamaica, Guam, Filipina, jadi nggak terlalu diikutin. Islam KTP-lah bisa dibilang, tapi masih muda pada saat itu," aku Bryan dalam perbincangan itu.

Dia menuturkan ada banyak pengalamannya di industri hiburan Tanah Air yang membuatnya semakin dekat dengan agama. Salah satunya adalah terlibat dalam proyek film Merindu Cahaya De Amstel.

Di situ dia memang memerankan sosok non-muslim yang kemudian jadi mualaf. Sehingga image itu juga yang melekat pada diri Bryan Domani hingga saat ini meski sebenarnya dia sudah muslim sejak lahir.

Tak malu Bryan mengakui bahwa ibadahnya dulu sangat berantakan. Namun di sebuah momen dia sadar bahwa orang-orang yang dia temui selama beberapa tahun terakhir merupakan sebuah jalan dan petunjuk yang diberikan Tuhan untuknya menjadi muslim yang lebih taat.

"Awalnya belajar Islam banyak sebelum proyek film yang aku jadi mualaf itu. Tapi aku nggak pernah nyadar aja. Kayak misalnya pas syuting Merindu Cahaya De Amstel, ada ustaz Turki, di sana aku masih nakal lah. Salat masih berantakan. Ustaz ini suka banget sama aku, nggak tahu kenapa. Dia kasih aku peci, dikasih sajadah. Okelah kasarnya aku nggak akan pernah pakai juga. Dikasih Al-Qur'an juga," curhat Bryan.

Terus akhirnya (berpikir) oh ada yang suka sama kamu nih tapi nggak nyadar aja. Secara tidak langsung, Allah ngasih tahu aku untuk belajar nih. Ngasih petunjuk. Tapi karena aku pada saat itu nggak terlalu fokus, nggak terlalu peduli, jadi lewat aja. 

Sebelum itu juga iya. Aku suka nge-gym, di situ coach aku sangat Islam juga orangnya. Aku nanya-nanya tapi aku nggak pernah berpikir aku lagi belajar banyak. Tapi baru mulai nyadar tuh setelah project-nya Merindu Cahaya De Amstel selesai.

Ternyata gini maksudnya. Kayak sekarang pecinya masih ada, aku pakai sampai sekarang. Slowly ada pelajarannya yang dikasih, tapi kan pilihan kita untuk ambil atau nggak. Jalannya selalu ada, hikmahnya ada, tapi kalau matanya ketutup ya nggak kelihatan," sambungnya.

Bryan Domani mengakui bahwa perjalanannya menuju sosok muslim yang lebih baik tak terjadi dalam semalam. Semua berlangsung pelan-pelan dan membutuhkan waktu berpikir sehingga dia dapat mengutip hikmah dari setiap hal yang dia temui dalam perjalanan hidupnya.

Sumber :youtube_com/watch?v=ZRYDzIkheeY&t=16s