NASA sampai Syok Lihatnya! Ini Bukti Bekas Mukjizat Rasulullah Pernah Membelah Bulan
Nabi Muhammad, Rasulullah SAW adalah seorang yang sangat menginginkan agar kaumnya mendapatkan hidayah. Beliau juga adalah orang yang paling semangat agar mereka selamat dari adzab Allah. Walaupun demikian, kisah perjalanannya tak selalu mulus. Ada saja yang mendustakannya, dan tak pernah percaya dengan ajaran yang disampaikannya. Hingga beberapa hal yang sering diminta untuk membuktikan bahwasanya Rasulullah benar atas kemuliaannya.
Terbelahnya bulan dalam Al Qur'an dan Hadits
Ada sebuah ayat di dalam al Qur'an yang menyatakan bahwa bulan [pernah/akan] terbelah ketika jaman telah mendekati kiamat. Sengaja kata pernah dan akan saya beri kurung karena ada beberapa penafsiran tentang ayat ini. Selengkapnya arti ayat tersebut adalah sebagai berikut:
Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al Qomar (54): 1)
Dalam catatan kaki dari terjemahan al Qur'an Departemen Agama RI, ditulis: Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan" ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW.
Memang ada hadits yang meriwayatkan peristiwa terbelahnya bulan di masa Nabi saw. masih di Mekah. Hal ini terjadi ketika kaum musyrikin 'menantang' Nabi untuk menunjukkan bukti kenabiannya dengan meminta membelah bulan.
Berikut adalah beberapa di antaranya: (Terima kasih kepada seorang pembaca yang menunjukkannya)
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah saw., lalu Rasulullah saw. bersabda: Saksikanlah oleh kalian. (Shahih Muslim No.5010)
Hadis riwayat Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta kepada Rasulullah saw. untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah saw. memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013)
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada masa Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.5015)
Bukti bulan pernah terbelah
Sejak cukup lama, telah beredar melalui internet sebuah gambar permukaan bulan yang diklaim sebagai bukti pernah terbelahnya bulan sekaligus bukti 'kebenaran' ayat di atas. Gambar aslinya dapat dilihat pada situs Badan Antariksa Amerika (NASA).> Lihat
Di sana terlihat sebuah ngarai (semacam kanal kering) besar yang lurus membentang, dan mengesankan sebuah bekas patahan atau belahan yang tersambung kembali. Tetapi, jika kita bersedia membaca lebih jauh keterangan dari NASA mengenai gambar tersebut, orang akan berpikir ulang untuk menyatakan bahwa ngarai tersebut merupakan bekas terbelahnya bulan.
Beberapa fakta tentang bentukan alam di bulan tersebut:
Ilmuwan menyebutnya sebagai RILLE atau RIMA. Meskipun ada banyak spekulasi tentang asal muasal kejadiannya, tetapi pendapat terkuat menyatakan bahwa ia merupakan bekas kanal atau saluran lava yang keluar dari perut bulan di masa lampau. Khusus yang berbentuk lurus seperti Rille Ariadaeus ini, diduga merupakan patahan tanah yang turun di antara 2 sesar kerak bulan yang sejajar.
Rille mempunyai berbagai macam bentuk. Lurus dan panjang seperti gambar di atas adalah salah satunya. Sisanya ada yang seperti aliran sungai sebagaimana di bumi (Lihat). Mereka ditemukan di hampir semua titik di permukaan bulan.
Rille tidaklah sepanjang yang diperkirakan. Meskipun ada yang mencapai ratusan kilometer ,tetapi tidak ditemukan Rille yang mengelilingi seluruh permukaan bulan. Jika bulan pernah terbelah dua dan Rille tersebut adalah bukti bekas belahannya, tentunya kita bisa harapkan bahwa Rille tersebut membentuk garis yang mengelilingi bulan.
Rille pada gambar di atas seolah membelah bulan karena sudut pengambilan gambarnya. Panjangnya hanya sekitar 300 km atau 1/36 dari 10.921 km keliling permukaan bulan.
Bagi kita, yang mengimani Allah, ayat tersebut harus dipercayai. Ditambah lagi ada hadits shahih yang menyatakan memang demikian. Jikalau belum ada bukti yang kita inginkan, tidak seharusnya kita mengurangi keimanan. Allah Maha Kuasa untuk membelah bulan. Dan Ia pun kuasa untuk menyatukannya kembali, dengan atau tanpa bekas. Semuanya mudah bagi Allah.
Sebagimana juga dituliskan dalam Al-Qur’an tepatnya dalam surat Al-Qamar.
اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
وَاِنْ يَّرَوْا اٰيَةً يُّعْرِضُوْا وَيَقُوْلُوْا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
Artinya: Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.” (QS. Al Qamar: 1-2)
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa penduduk Mekah (kaum musyrik) pernah meminta kepada Nabi Saw untuk memperlihatkan suatu tanda (mukjizat), maka terbelahlah rembulan, dan Allah Swt berfirman: Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (Al-Qamaar: 1)
Dalam riwayat lain juga dari Anas, ia berkata,
فَأَرَاهُمُ الْقَمَرَ شِقَّتَيْنِ حَتَّى رَأَوْا حِرَاءً بَيْنَهُمَا
“Beliau perlihatkan kepada mereka bulan terbelah. Sampai mereka lihat Hira (nama tempat) di antara keduanya.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab Fadhail ash-Shahabah 3655).
Dalam riwayat lain,
فِرْقَتَيْنِ؛ فِرْقَةً فَوْقَ الْجَبَلِ، وَفِرْقَةً دُونَهُ
“Terbelah dua. Satu belahan di atas gunung. Belahan lainnya di sisi yang berbeda.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab at-Tafsir Surat al-Qamar 4583).
Diriwayatkan juga dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, ia berkata,
: انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم شِقَّتَيْنِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: “اشْهَدُوا
“Bulan terbelah menjadi dua bagian di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Saksikanlah!’” (HR. al-Bukhari dalam Kitab al-Manaqib 3437 dan Muslim dalam Kitab Sifat al-Qiyamah wa al-Jannah wa an-Nar 2800).
Peristiwa ini terjadi dua kali. Bukan sekali saja.
Hal ini berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu. Ia berkata,
فَأَرَاهُمُ انْشِقَاقَ الْقَمَرِ مَرَّتَيْنِ
“Dua kali beliau perlihatkan bulan terbelah.” (HR. Muslim dalam Kitab Sifat al-Qiyamah wa al-Jannah wa an-Nar 2802 dan Ahmad 13177).
Peristiwa pertama terjadi di Mina dan yang kedua kali di Mekkah.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa ayat tersebut mengisahkan sikap kaum kafir Quraisy yang terus mendustakan dakwah Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran).
Hal ini terjadi di masa Rasulullah Saw., seperti yang disebutkan di dalam hadis-hadis mutawatir dengan sanad-sanad yang sahih.
Di dalam kitab sahih telah disebutkan dari Ibnu Masud r.a. yang mengatakan, “Ada lima perkara yang telah berlalu (terjadi), yaitu (kemenangan) Romawi (atas Persia), Ad-Dukhan (awan putih), Al-Lizam, Al-Batsyah, dan Al-Qamar (terbelahnya rembulan).”
Mereka mencari-cari alasan untuk mendustkan mukjizat ini. Sampai-sampai mereka bertanya pada orang-orang yang baru datang dari safar.
Dengan sangkaan, kalau seandainya ini sihir, maka sihir itu tidak punya pengaruh pada orang-orang yang berada di luar Mekah, yang sedang bersafar.
Para musafir ini menjawab bahwa mereka melihat bulan terbelah pada malam dan waktu yang sama saat mereka melihatnya terbelah.
Sumber : youtube_com/watch?v=BQtMwJ7Ni8c
Posting Komentar untuk "NASA sampai Syok Lihatnya! Ini Bukti Bekas Mukjizat Rasulullah Pernah Membelah Bulan"